Tersebutlah disebuah kampung nan
jauh dari hiruk pikuk perkotaan, hanya saja lalu lintas disana akan selalu
ramai dengan hilir mudiknya para pekerja di perkotaan. Para pemudanya begitu
jauh dari yang dikatakan baik atas sebuah kebaikan, tapi juga tidak dikatakan
buruk dari sebuah keburukan. Namun semua yang dilakukan menjadi sebuah
kebiasaan dan cendrung ke arah keburukan. Khawatir dengan masa depan para
pemuda disana, hiduplah sekelompok pemuda yang sadar akan pentingnya sebuah
nasehat. Berbekal pengetahuan di sekolah SMA nya mereka mengikuti sebuah pengajian
rutin seminggu sekali, awalnya mereka hanya ingin tahu, akhirnya menjadi sebuah
kebiasaan dan kebutuhan, namun ada juga temannya yang merasa tidak cocok dengan
metode pengajiannya ada juga yang memang sudah anti pati duluan karena berbeda dengan
budaya disekitarnya lalu mereka pun pada berguguran.
Secercah harapan kini pun ada,
dengan hadirnya mereka suasana menjadi religius bahasanya pun dengan bahasa
yang religius terutama disekolahnya. Walaupun
pengetahuan mereka tak sereligius percakapannya, mereka diperkenalkan
dengan sebuah keyakinan akan pentingnya nasehat walaupun hanya seadanya yang
mereka bisa. Banyak yang mencibirnya, ada juga yang menentangnya bahkan
terkadang orang tua mereka pun menjadi tantangan baginya. Namun keyakinan akan sebuah
pertolongan dan harapan kedudukannya ditingkatkan oleh Sang Penciptanya, mereka
terus melaju. Mereka hanya berharap adanya perubahan akan hidupnya dan enggan
mengikuti arus budaya di kampungnya.
Kini mereka tak hanya memikirkan
kebutuhan dirinya namun juga mereka ingin apa yang mereka rasakan bisa
dinikmati oleh yang lainnya, dibuatlah program-program terencana agar lebih
menarik perhatian bagi yang lainnya. Namun yang terjadi adalah mereka
dihadapkan oleh sebuah pilihan, semua terkait sebuah kepentingan, kepentingan
orang tua kenapa mereka disekolahkan, kepentingan sekolah kenapa mereka harus
berada disana, serta kepentingan mereka sendiri akan kebebasan disetiap diri
seorang pemuda. Yang mereka pilih adalah sebuah pilihan yang mungkin tidak
semua pemuda bisa memikulnya. Mereka memilih ketiganya, dan konsekuensinya
mereka harus lebih berpacu dengan wakru dan keadaan. Tidak sedikit yang mereka
korbankan, godaan akan meninggalkannya pun begitu besar, bahkan sering kali
mereka berhadapan dengan sebuah kekecewaan akan sahabat seperjuangannya. Itulah gambaran mereka yang
mencari sedikit pengetahuan dan keinginan akan sebuah perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar