
Secercah harapan kini pun ada,
dengan hadirnya mereka suasana menjadi religius bahasanya pun dengan bahasa
yang religius terutama disekolahnya. Walaupun
pengetahuan mereka tak sereligius percakapannya, mereka diperkenalkan
dengan sebuah keyakinan akan pentingnya nasehat walaupun hanya seadanya yang
mereka bisa. Banyak yang mencibirnya, ada juga yang menentangnya bahkan
terkadang orang tua mereka pun menjadi tantangan baginya. Namun keyakinan akan sebuah
pertolongan dan harapan kedudukannya ditingkatkan oleh Sang Penciptanya, mereka
terus melaju. Mereka hanya berharap adanya perubahan akan hidupnya dan enggan
mengikuti arus budaya di kampungnya.
Kini mereka tak hanya memikirkan
kebutuhan dirinya namun juga mereka ingin apa yang mereka rasakan bisa
dinikmati oleh yang lainnya, dibuatlah program-program terencana agar lebih
menarik perhatian bagi yang lainnya. Namun yang terjadi adalah mereka
dihadapkan oleh sebuah pilihan, semua terkait sebuah kepentingan, kepentingan
orang tua kenapa mereka disekolahkan, kepentingan sekolah kenapa mereka harus
berada disana, serta kepentingan mereka sendiri akan kebebasan disetiap diri
seorang pemuda. Yang mereka pilih adalah sebuah pilihan yang mungkin tidak
semua pemuda bisa memikulnya. Mereka memilih ketiganya, dan konsekuensinya
mereka harus lebih berpacu dengan wakru dan keadaan. Tidak sedikit yang mereka
korbankan, godaan akan meninggalkannya pun begitu besar, bahkan sering kali
mereka berhadapan dengan sebuah kekecewaan akan sahabat seperjuangannya. Itulah gambaran mereka yang
mencari sedikit pengetahuan dan keinginan akan sebuah perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar