Senin, 04 April 2016

PPD: Pengantar dalam tanya..

Tersebutlah disebuah kampung nan jauh dari hiruk pikuk perkotaan, hanya saja lalu lintas disana akan selalu ramai dengan hilir mudiknya para pekerja di perkotaan. Para pemudanya begitu jauh dari yang dikatakan baik atas sebuah kebaikan, tapi juga tidak dikatakan buruk dari sebuah keburukan. Namun semua yang dilakukan menjadi sebuah kebiasaan dan cendrung ke arah keburukan. Khawatir dengan masa depan para pemuda disana, hiduplah sekelompok pemuda yang sadar akan pentingnya sebuah nasehat. Berbekal pengetahuan di sekolah SMA nya mereka mengikuti sebuah pengajian rutin seminggu sekali, awalnya mereka hanya ingin tahu, akhirnya menjadi sebuah kebiasaan dan kebutuhan, namun ada juga temannya yang merasa tidak cocok dengan metode pengajiannya ada juga yang memang sudah anti pati duluan karena berbeda dengan budaya disekitarnya lalu mereka pun pada berguguran. 

Secercah harapan kini pun ada, dengan hadirnya mereka suasana menjadi religius bahasanya pun dengan bahasa yang religius terutama disekolahnya. Walaupun  pengetahuan mereka tak sereligius percakapannya, mereka diperkenalkan dengan sebuah keyakinan akan pentingnya nasehat walaupun hanya seadanya yang mereka bisa. Banyak yang mencibirnya, ada juga yang menentangnya bahkan terkadang orang tua mereka pun menjadi tantangan baginya. Namun keyakinan akan sebuah pertolongan dan harapan kedudukannya ditingkatkan oleh Sang Penciptanya, mereka terus melaju. Mereka hanya berharap adanya perubahan akan hidupnya dan enggan mengikuti arus budaya di kampungnya.

Kini mereka tak hanya memikirkan kebutuhan dirinya namun juga mereka ingin apa yang mereka rasakan bisa dinikmati oleh yang lainnya, dibuatlah program-program terencana agar lebih menarik perhatian bagi yang lainnya. Namun yang terjadi adalah mereka dihadapkan oleh sebuah pilihan, semua terkait sebuah kepentingan, kepentingan orang tua kenapa mereka disekolahkan, kepentingan sekolah kenapa mereka harus berada disana, serta kepentingan mereka sendiri akan kebebasan disetiap diri seorang pemuda. Yang mereka pilih adalah sebuah pilihan yang mungkin tidak semua pemuda bisa memikulnya. Mereka memilih ketiganya, dan konsekuensinya mereka harus lebih berpacu dengan wakru dan keadaan. Tidak sedikit yang mereka korbankan, godaan akan meninggalkannya pun begitu besar, bahkan sering kali mereka berhadapan dengan sebuah kekecewaan akan sahabat seperjuangannya. Itulah gambaran mereka yang mencari sedikit pengetahuan dan keinginan akan sebuah perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar